Senin, 15 Mei 2017

"Hacker" Tak Selalu Jahat, Contohnya Pemuda 13 Tahun Asal Pakistan Ini

KOMPAS.com - Ahsan Tahir bukan remaja sembarangan. Di umur yang baru genap 13 tahun, ABG asal Karachi, Pakistan ini sudah menemukan aneka macam celah sekuriti di sistem komputer berbagai perusahaan besar.
Untunglah, Tahir tak berniat jahat. Dia adalah hacker putih alias “ethical hacker” yang mencari kelemahan sistem, lalu memberitahukannya ke perusahaan terkait supaya diperbaiki. Atas jasanya ini, Tahir kemudian diberikan imbalan berupa uang.
Mekanisme pelaporan celah keamanan oleh pihak luar tersebut sudah jamak diterapkan perusahaan-perusahaan teknologi di AS lewat serangkaian program “bug bounty”. Penemu bug akan diganjar hadiah apabila melaporkannya.
Tahir sang hacker muda berkiprah di ranah “bug bounty” ini. Perusahaan-perusahaan teknologi yang pernah dibantunya menemukan bug termasuk para raksasa seperti Google dan Microsoft.
 “Semakin banyak hacker yang bekerja, semakin banyak bug ditemukan, semakin aman pula perusahaan-perusaan itu. Sederhana saja sebenarnya,” ujar Tahir menjelaskan motivasinya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari NBC News, Senin (15/5/2017).

Belajar sendiri

Kedua orang tua Tahir tidak memiliki latar belakang teknologi. Tahir pun awalnya tak tahu menahu soal peretasan komputer. Ketertarikannya terhadap dunia hacking berawal ketika situsnya sendiri menjadi korban peretasan.
“Saya kemudian memutuskan untuk mencari bug di situs milik saya,” kata Tahir. Dia belajar hacking secara otodidak, dengan menonton video tutorial di YouTube, membaca blog, dan bereksperimen.
Tahir kemudian menemukan situs yang menerangkan bahwa seoranghacker bisa mendapat bayaran dengan meretas situs perusahaan, kemudian melaporkan celah keamanan yang ditemukan. Itulah yang kemudian dia lakoni.
Di usia yang masih belia, Tahir kini menjadi seorang rising star di industri cyber security. Casey Ellis, pendiri dan CEO perusahaancrowdsourcing sekuriti Bugcrowd, mengatakan bahwa remaja seperti Tahir adalah pejuang masa depan di ranah keamanan digital.
“Digital native (orang yang sejak kecil familiar dengan teknologi komputer dan internet) berpotensi besar untuk menjadi hacker yang mahir. Mereka bisa memberi sumbangsih luar biasa untuk perusahaan yang hendak menjaga keamanan bisnis dan konsumen,” kata Ellis.
Program bug bounty kini sudah banyak digelar oleh banyak perusahaan, mulai dari Apple hingga Pentagon. Maklumlah, hacker luar biasanya bisa memberikan masukan tentang celah keamanan yang luput dari pengamatan tim sekuriti internal perusahaan.
Besarnya hadiah uang yang ditawarkan bermacam-macam, tergantung kebijakan perusahaan dan tingkat kegawatan bug. Rentangnya bisa antara 50 dollar AS hingga 350.000 dollar AS.

Ingin bantu mengamankan internet

Tiap hari usai bersekolah, Tahir pulang ke rumah untuk hacking selama enam jam. Setelah itu dia mengerjakan PR dan tugas-tugas lain.
Penghasilannya dari berburu bug terbilang besar dibanding remaja seusianya yang menempuh jalan lain untuk mencari sampingan.
Tahir bahkan bisa membeli iPhone 7 dan sedang menabung untuk membeli mobil. Rencananya mobil akan dibeli ketika dia sudah berusia 18 tahun dan boleh memiliki SIM.
Usia Tahir yang masih belia kadang menjadi kendala dalam mengikuti program bug bounty. Microsoft, misalnya, menetapkan usia minimal 14 tahun buat hacker yang ikut serta. Tahir pun baru bisa menarik bayaran sebesar 500 dollar AS dari Microsoft pada Juli nanti, saat dia genap berusia 14 tahun.
Saat dewasa nanti, Tahir bercita-cita ingin menjadi software engineersambil terus terus melakoni bug bounty sebagai pekerjaan sampingan.  Dia ingin bantu membuat internet jadi tempat yang lebih aman dan menyebarkan ilmu hacking yang dimilikinya lewat tutorial YouTube.  
“Saya bangga bisa ikut membantu mengamankan internet dan dunia,” kata Tahir. “Ini karena mungkin peperangan berikutnya akan berlangsung di jagat cyber.”

Sumber : http://tekno.kompas.com/

Pantau Serangan WannaCry Secara Langsung lewat Situs Ini


KOMPAS.com - Sejak akhir pekan lalu hingga saat ini, dunia internet diwarnai ketakutan soal ransomware WannaCry. Bagaimana tidak? WannaCry sanggup mengunci data penting di komputer dan meminta tebusan sejumlah uang.
Sebarannya pun sangat luas, mencapai 150 negara, termasuk Indonesia. Jumlah korbannya ratusan ribu sehingga WannaCry disebut sebagai salah satu serangan cyber terbesar sepanjang sejarah.
Peneliti keamanan dari MalwareTech berhasil menghambat penyebaran WannaCry dengan mengaktifkan “kill switch” di dalam tubuh ransomware tersebut.

Jumlah infeksi WannaCry pun turun drastis. Apalagi, pihak otoritas dan institusi berkepentingan di masing-masing negara sudah turun tangan untuk memerangi penyebaran sang ransomware berbahaya.
Bahkan Microsoft ikut membantu dengan merilis update khusus demi menambal celah keamanan yang dieksploitasi WannaCry di sistem operasi Windows XP, Windows 8, dan Windows Server 2003.
Meski begitu, WannaCry hingga kini masih terdeteksi aktif di sejumlah wilayah dunia.
MalwareTech selaku salah satu firma sekuriti cyber yang mempelajari WannaCry menyediakan fasilitas botnet tracker yang bisa dipakai memantau serangannya di berbagai belahan bumi.
Pantauan WannaCry oleh MalwareTech tersebut dilakukan secara real-time dan bisa dilihat lewar peta di situs ini. Ada juga pemetaan jumlah serangan terkini di tautan berikut, sebagaimana dirangkumKompasTekno dari Cnet, Selasa (16/5/2017).

Sumber : tekno.kompas.com

Senin, 11 April 2016

Hasil Foto Dari Kamera Dual Lensa Leica Milik Huawei P9 vs iPhone 6s

Setelah meluncurkan duo smartphone P9 dan P9 Plus, produsen smartphone nomor satu di Tiongkok, Huawei memamerkan hasil jepretan dari handset flagship terbarunya tersebut. Menariknya, Huawei mengusung modul kamera dari Leica karena Huawei ingin mencoba terjun ke bisnis fotografi mobile yang lebih baik.
Huawei-P9
(Kredit: Gizmochina)
Huawei P9 dan P9 Plus keduanya mengusung kamera dual lensa beresolusi 12 megapiksel, yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Ukuran piksel ponsel ini 1,25 mikrometer (um) yang artinya lebih besar ketimbang smartphone lain, bahkan iPhone 6s pun hanya memiliki sensor 1,22 um.
Selain itu, Huawei juga mengklaim jika kamera P9 dapat mengambil gambar dalam keadaan cahaya rendah hingga 270% lebih terang ketimbang kamera iPhone 6s dan 90% lebih terang dari Galaxy S7 yang menggunakan kamera aperture f/1.7.
Berdasar hal tersebut, banyak kalangan yang penasaran bagaimana hasil dari kamera Leica pada Huawei P9 dan P9 Plus. Dan berikut beberapa sampel hasil foto Huawei P9 dan P9 Plus yang dibandingkan dengan kamera iPhone 6s.
(Kredit: Gizmochina)
(Kredit: Gizmochina)
Hasil kamera Huawei P9 B&W (Kredit: Gizmochina)
Hasil kamera Huawei P9 B&W (Kredit: Gizmochina)
Hasil kamera Huawei P9 (Kredit: Gizmochina)
Hasil kamera Huawei P9 (Kredit: Gizmochina)

huawei-p9-camera-sample-04
Hasil kamera Huawei P9 (Kredit: Gizmochina)
Hasil kamera Huawei P9 (Kredit: Gizmochina)
Hasil kamera Huawei P9 (Kredit: Gizmochina)

sumber : blogger.com

Disebut Sistem Operasi Zombie, Pengguna Windows XP Masih Lebih Banyak Dibandingkan Mac OS X

Dua tahun lalu, Microsoft telah secara resmi menghentikan update untuk Windows XP. Dengan kondisi seperti itu, para pengguna Windows XP pun harus berjuang sendiri untuk mengamankan komputer miliknya. Tidak heran kalau perusahaan penyedia antivirus online ESET menyebut Windows XP sebagai sistem operasi Zombie.
sumber gambar: Digital Trends
sumber gambar: Digital Trends
Namun jangan salah. Meskipun memperoleh sebutan sebagai sistem operasi Zombie, tingkat penggunaan Windows XP masih cukup tinggi. Para pengguna Windows XP tersebut kebanyakan berada di wilayah negara-negara berkembang. Alasan keuangan pun menjadi alasan kenapa mereka enggan untuk memilih upgrade ke sistem operasi Windows yang lebih tinggi.
Selain itu, data dari Netmarketshare menunjukkan kalau tingkat penggunaan Windows XP ternyata masih lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah akumulasi semua versi Mac OS X. Perlu diketahui, tingkat penggunaan Windows XP secara global saat ini mencapai angka 10,9 persen. Angka tersebut pun membuat Windows XP menjadi sistem operasi terpopuler ketiga di dunia setelah Windows 7 dan Windows 10.
Sementara itu untuk tingkat penggunaan sistem operasi Mac OS X buatan Apple, yang paling tinggi adalah versi Mac OS X 10.11 yang mempunyai jumlah pengguna mencapai angka 4,05 persen. Sistem operasi ini pun menjadi OS terpopuler kelima, dua strip di bawah Windows XP. Dan secara total, jumlah akumulasi pengguna Mac OS X dari berbagai versi ‘hanya’ mencapai angka 7,78 persen. Masih cukup jauh dibandingkan angka pengguna Windows XP.
Microsoft sendiri telah berupaya untuk mengingatkan para pengguna Windows terdahulu untuk melakukan migrasi ke Windows 10 yang merupakan produk terbaru milik Microsoft. Menengok upaya tersebut, nampaknya angka keberhasilan Windows 10 masih cukup jauh. Mengingat selisih pengguna Windows 7 dengan Windows 10 masih sangat jauh, yakni berselisih mencapai 37 persen.
sumber : beritateknologi.com

Gagal Di Segmen High-end, BlackBerry Bakal Fokus Bikin Handset Mid-range

Dalam sebuah wawancara bersama The National, CEO BlackBerry John Chen mengatakan bahwa handset Android pertama miliknya memang dilepas dengan harga yang terlampau tinggi. BlackBerry harus merubah segmen pasarnya mengingat Priv dengan harga $700 tidak begitu diminati pasar. BlackBerry Priv sendiri selama ini ditujukan untuk kalangan enterprise, atau kepada gaya hidup bisnis yang lebih tinggi. 

Chen juga mengatakan kepada The National bahwa BlackBerry berencana untuk merilis dua perangkat mid-range tahun ini. Satu akan menampilkan keyboard fisik seperti BlackBerry Priv, sementara yang lain akan menjadi ponsel all-touchscreen. Spekulasi yang muncul, dari kedua handset itu, perangkat yang hanya membawa all-touchscreen akan menjadi handset yang lebih rendah dari keduanya.
CEO BlackBerry, John Chen)
CEO BlackBerry, John Chen)
BlackBerry juga mengumumkan bahwa Priv telah dijual sebanyak 600.000 unit pada kuartal pertama tahun 2016. Angka tersebut masih jauh di bawah perkiraan analis yang memperkirakan di angka 850.000. Jika BlackBerry ingin menguasai permainan pasar, mereka perlu melihat seberapa sukses itu di tahun 2000-an dan mencoba untuk menerapkan ide-ide dan strategi yang sama dan memodernisasi mereka untuk bisa bersaing dengan pemain besar lainnya di lapangan.
BlackBerry lupa bahwa beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2007-2009 keberhasilan BlackBerry karena berkat handset mid-range BlackBerry Curve. Curve merupakan handset BlackBerry yang dapat mencakup semua jenis kalangan sehingga semua orang bisa menggunakannya dan itu menjadi sangat populer di Amerika Serikat. Bahkan masih tetap populer untuk saat ini di beberapa daerah di dunia, di mana smartphone masih menjadi hal yang baru.
BlackBerry Pearl, Curve, dan Bold
BlackBerry Pearl, Curve, dan Bold
Bahkan di tahun 2007-2009, BlackBerry memiliki model yang berbeda dan berhubungan dengan orang yang berbeda. Misalnya, BlackBerry Pearl merupakan perangkat berorientasi multimedia yang mampu memainkan video, musik, dan keyboard kompak yang memiliki dua huruf pada satu tombol namun tetap menawarkan teks prediktif.
Selanjutnya adalah Blackberry Curve yang memiliki keyboard QWERTY penuh dan menawarkan pengalaman BlackBerry yang lebih tradisional sementara pemasaran langsung ke konsumen, bukan untuk pelanggan enterprise. Ponsel ini sangat populer terutama 8300 yang diluncurkan Research In Motion (RIM, sebelum mengubah nama perusahaan untuk ‘BlackBerry’) menjadi sukses besar pada waktu itu.
Sementara BlackBerry Bold merupakan seri tertinggi perangkat BlackBerry. Ini menawarkan keyboard yang jauh lebih nyaman, yang sama ditemukan di BlackBerry Priv. Entah bagaimana keyboard ini lebih baik untuk mengetik daripada BlackBerry Curve. Model Bold kemudian memiliki fitur touchscreen yang menggabungkan layar sentuh dan keyboard fisik.
Kembali kepada masalah yang dihadapi BlackBerry, sebenarnya perusahaan masih memiliki peluang yang besar dengan fokus pada pasar mid-range, bukan ikut bersaing dengan handset high-end lainnya. Selain itu, kalangan high-end juga akan lebih memiliki smartphone flagship Apple iPhone dan Galaxy S series terbaru ketimbang BlackBerry Priv yang dari segi spesifikasi masih kalah.

sumber : beritateknologi.com

Selasa, 16 September 2014

Canon Perkenalkan DSLR EOS 7D Mark II

                                     Tampak depan dan belakang Canon EOS 7D Mark II

Setelah rumornya lama beredar, akhirnya DSLR EOS 7D Mark II resmi diperkenalkan oleh Canon. Kamera ini merupakan penerus dari produk sebelumnya, EOS 7D, yang telah beredar selama kurang lebih 5 tahun di pasaran.

EOS 7D Mark II yang duduk di posisi teratas jajaran kamera DSLR APS-C Canon ditujukan untuk fotografer penyuka "aksi cepat" semacam olahraga dan kompetisi balap, juga videografer yang gemar memakai DSLR untuk memproduksi karya.

Untuk mendukung fungsinya itu, sebagaimana dirangkum oleh PetaPixel, Canon melengkapi EOS 7D Mark II dengan berbagai fitur baru. Salah satunya adalah sistem AF yang kini memiliki 65 titik fokus (semuanya tipe cross) dan burst rate mencapai 10 FPS.

Shutter EOS 7D Mark II kini lebih tahan lama dengan rating sebanyak 200.000 jepretan. Seperti pendahulunya, kamera ini memiliki ketahanan terhadap cuaca (weather sealed).



Canon Sisi atas Canon EOS 7D Mark II
Sensor EOS 7D Mark II memiliki resolusi 20 megapixel dan turut dibekali dengan teknologi Dual Pixel AF yang pertama diperkenalkan lewat EOS 70D. Sensor dengan rentang ISO hingga 51.200 itu dipasangkan dengan dua buah prosesor gambar Digic 6.

Bagian layar memiliki diagonal 3 inci, dengan resolusi 1,04 megapixel. Kelengkapan lain mencakup intervalometer untuk pemotretan time-lapse, GPS built-on, dan sistem metering 150.000 pixel RGB + IR 252-zona.

EOS 7D Mark II mampu merekam video full-HD (1920x1080) 60 FPS dalam format MP4 atau MOV. Pengguna bisa menyalurkan video uncompressed melalui  port HDMI ke perekam eksternal. Jack mikrofon dan headphone turut disediakan untuk merekam dan memantau suara.

Akan tetapi, tak sejalan dengan trend yang belakangan mengemuka di industri kamera, fitur Wi-Fi absen dari EOS 7D Mark II. Pengguna yang menginginkan fungsi ini mesti membeli transmitter WFT-E7A versi 2 yang dijual terpisah.

Canon EOS 7D Mark II dijadwalkan mulai memasuki pasar pada November mendatang dengan harga 1.800 dollar AS atau sekitar Rp 21,6 juta untuk versi body only dan 2.150 dollar AS atau sekitar Rp 25,7 juta untuk varian kit dengan lensa EF-S 18-135 f/3.5-5.6 IS STM.

Sumber: PetaPixel

Sony Xperia Z3 Ancang-ancang Masuk Asia

Singapura - Kawasan Asia termasuk Indonesia bersiap untuk kedatangan Sony Xperia Z3 bersamaan dengan meluncurnya tablet Z3 setelah belum lama ini diperkenalkan di IFA 2014, Berlin, Jerman.

Dalam peluncuran regional di kawasan Asia Pasifik dan Ocenia, Sony Mobile Communication memilih Singapura sebagai tempat peluncuran perdana Xperia Z3, Xperia Z3 Compact dan Z3 Tablet Compact. Termasuk Smartwatch 3 dan Smartband Talk.

"Tantangan bagi kita saat ini adalah membuat produk dari good menjadi great. Kami ingin membawa kelanjutan kesuksesan keluarga Xperia Z, melalui Xperia Z3," ujar Vice President Sony South East Asia dan Oceania, Jhone Featherstone, di Marina Bay Sand, Singapura.

Dia mengatakan, teknologi One Sony mulai dari kamera, headphone, konsol game hingga TV berbondong-bondong dibawa ke smartphone terbaru besutan vendor asal jepang tersebut.

Dalam panggung yang sama, Marketing Director Sony Southeast Asia dan Ocenia Chang Seng Hock membeberkan beberapa keunggulan dari smartband terbaru dan Xperia Z3.

"Smartband Talk adalah cara baru dalam berkomunikasi dengan menggunakan wearable device. Ini tak cuma sekedar menjadi alat fitnes semata. Lihat saja ada micro built-in di dalamnya. Sehingga Anda bisa melakukan panggilan," katanya.

Sementara itu saat mempresentasikan Xperia Z3, Seng Hock juga memamerkan kelebihan dari flagship terbarunya tersebut, yang kini mempunyai ketipisan hingga 7,3 mm dan bezel 2mm.

Teknologi kameranya memang sama, yakni resolusi 20.6 MP. Namun, ada satu fitur baru yang dibenamkan, yaitu ISO 12800.

"Ini ISO terbesar di kelasnya dan belum ada di smartphone manapun. Dengan ISO ini meringkus foto di low light menjadi sangat tidak masalah," tandasnya.

Xperia Z3 akan hadir bersama dengan Xperia Z3 Compact dan Xperia Z3 Tablet Compact pada kuartal keempat tahun 2014. Soal harga masih belum diketahui.

sumber:http:inet.detik

"Hacker" Tak Selalu Jahat, Contohnya Pemuda 13 Tahun Asal Pakistan Ini

KOMPAS.com -  Ahsan Tahir bukan remaja sembarangan. Di umur yang baru genap 13 tahun, ABG asal Karachi, Pakistan ini sudah menemukan anek...